Peningkatan Kapasitas Akademisi Aceh

Secara umum dukungan yang diberikan Cafod dan Cordaid dalam dua tahun terakhir telah melahirkan output-output sebagaimana diharapkan program sebagai berikut:

 

Meningkatnya peranan intelektual dalam menyediakan konsep dan strategi dalam transisi perdamaian dan pembangunan di Aceh; ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

  • Tersedianya analisis dan konsep dari kalangan intelektual yang difasilitasi Aceh Institute yang mendukung perdamaian dan pembangunan di Aceh. Analisis ini dipubliksikan secara reguler baik melalui media massa maupun penerbitan internal Aceh Institute serta konsep-konsep yang dilahirkan melalui seminar, penelitian, diskusi reguler dan event lainnya. Lebih dari 500 artikel telah dipublikasikan di Website AI dan puluhan hasil riset serta quarterly report yang dipublikasikan setiap 4 bulanan.
  • Adanya permintaan dan minat dari dari berbagi kalangan terhadap input dari kalangan intelektual terhadap analisis dan konsep dari kalangan akademisi melalui Aceh Institute.. Permintaan ini baik berasal dari pemerintah, akademisi maupun kalangan civil society terhadap produk dan kapasitas yang dimiliki Aceh Institute.

 

Meningkatnya minat, pemahaman dan kemampuan analisa pada mahasiswa dan akademisi baru di Aceh yang berhubungan dengan transisi perdamaian dan pembangunan; ini dapat dilihat dari indicator sebagai berikut:

  • Terbentuknya kelompok studi mahasiswa di Unsyiah dan IAIN Ar-Raniry. Pembentukan kelompok disuksi ini dilakukan melalui serangkaian workshop, training dan penglibatan dalam riset-riset Aceh
  • Institute. Kelompok ini sudah membentuk organisasi yang sudah melaksanakan beberapa diskusi dan mini riset di kedua kampus tersebut.Secara umum jumlah mahasiswa yang direkrut untuk membentuk lembaga riset mahasiswa berjumlah 100 mahasiswa dari Unversitas Syiah Kuala dan Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry. Adapun data lengkap terdapat pada bagian B detail laporan final ini.
  • Aktifnya kelompok alumni/akademisi muda dalam berkontribusi untuk transisi pembangunan dan perdamaian di Aceh; Aceh Institute telah berhasil mempertemukan berbagai kelompok alumni mahasiswa Aceh yang pernah studi di luar negeri dalam wadah International Acehnese Student Alumni Forum (IASAF)

 

Aceh Institute terbangun menjadi lembaga riset independen yang efektif dalam mendukung perkembangan kapasitas intelektual di Aceh; hal ini dapat dilihat dari indicator sebagai berikut:

  • Meningkatnya akses publik terhadap data dan informasi yang dihasilkan Aceh Institute; melalui website, akses kepustakaan dan berbagai penerbitan yang dipublikasikan Aceh Institute. Adapun Jumlah pengunjung yang mengakses website The Aceh Institute rata-rata 1.400 pengunjung perbulan.
  • Meningkatnya penggunaan produk-produk penerbitan, riset dan analisis Aceh Institute sebagai referensi berbagai stakeholder; referensi ini telah digunakan baik kalangan pemerintah, NGO, akademisi dan berbagai stakeholder lain, baik dalam penyusunan kebijakan, asisment dan eveluasi program maupun sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut.
  • Jumlah mahasiswa yang diberikan bantuan dan ruang untuk melakukan riset di Aceh Institute; belasan mahasiswa dalam dan luar negeri telah difasilitasi Aceh Institute dalam dua tahun terakhir untuk menjalankan riset dan kajian di Aceh.
  • Adanya rencana fundraising dan kesinambungan lembaga; dimana Aceh Institute sudah mendirikan Café Pustaka serta Koperasi untuk meningkatkan fundraising lembaga. Selain itu penjualan produk-produk penerbitan juga telah dilakukan untuk membantu kesinambungan finansial dimasa yang akan dating
  • Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam diskusi dan seminar Aceh Institute; dari segi kuantitas dan kualitas peserta diskusi dan event-event yang dilaksanakan Aceh Institute semakin meningkat baik dari kalangan pemerintah, civil society, mahasiswa, akademisi kalangan perempuan dan stakeholder lainnya. Rata-rata peserta yang mengikuti setiap diskusi public ini mencapai 60-80 peserta.

Download: Final Report Cafod-Cordaid